Sabtu, 03 Oktober 2009

Istighfar dan Doa untuk Mendapatkan Keturunan

Harits An-Nadhri berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, mereka akan merugi karena aku tidak punya keturunan. Kemudian beliau berkata: “Bedoalah dalam keadaan sujud:

ربّ هب لي من لدنك وليّاً ربّ لا تذرني فردًا وأنت خير الوارثين

Rabbi hablî mildunka waliyyâ. Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn.


Ya Rabbi, karuniakan padaku kekasih dan penolong dari sisi-Mu. Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan.”

Lalu aku melakukannya sehingga aku punya anak Ali dan Husein. (Al-Wasail 5: 106)

Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa Harits bin Mughirah berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku termasuk Ahlul bait, aku akan rugi karena aku tak punya anak. Maka beliau berkata: “Berdoalah kepada Allah swt dalam keadaan sujud:

ربّ هب لي من لدنك ذريّة طيّبةإنّك سميع الدعاء ربّ لاتذرني فرداً وانت خير الوارثين

Rabbi hablî mildunka dzurriyatan thayyibah, innaka samî’ud du’â’. Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn.

Ya Rabbi, karuniakan padaku keturunan yang baik dari sisi-Mu, sesungguhnya Maha Mendengar doa. Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan.

Dan hendaknya doa ini dibaca dalam rakaat terakhir shalat Isya’. Kemudian lakukan hubungan dengan isterimu pada malam itu.” Harits bin Mughirah berkata: aku melakukannya sehingga dikaruniai anak Ali dan Hisein. (Mustadrak Al-Wasail 2: 616)

Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata kepada sebagian sahabatnya:

“Bagi yang mengharapkan keturunan, maka hendaknya membaca doa berikut (70 kali):

ربّ لاتذرني فرداً وأنت خير الوارثين، واجعل لي من لدنك وليّاً يرثني في حياتي ويستغفر لي بعد موتي، واجعله خلفا سويّا، ولا تجعل للشيطان فيه نصيباً، اللهمّ إنّي أستغفرك وأتوب إليك إنّك أنت الغفور الرّحيم

Rabbi lâ tadzurnî fardâ wa Anta khayrul wâritsîn. Waj’allî milladunka waliyyâ yaritsunî fî hayâtî wa yastaghfirulî ba’da mawtî, waj’alhu khalfan sawiyyâ, wa lâ taj’al lisy syaithâni fîhi nashîbâ. Allâhumma inn astaghfiruka wa atûbu ilayka, innaka Antal ghafûrur rahîm.

Ya Rabbi, jangan biarkan aku sendirian tanpa keturunan, sedangkan Engkau sebaik-baik pemberi warisan. Ya Allah, jadikan bagiku kekasih dan penolong yang menjadi pewarisku dalam hidupku, dan memohonkan ampunan untukku sesudah kematianku. Jadikan ia penerusku yang mulia, jangan jadikan setan ambil bagian di dalamnya. Ya Allah, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Barangsiapa yang sering membaca doa ini, Allah akan mengkaruniakan padanya apa yang diinginkan: harta, anak, kebaikan dunia dan akhirat. Karena Allah swt berfirman:

‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan untukmu sungai-sungai’.” (Nuh: 10-12). (Al-Wasail 15: 106)

Salah seorang berkata kepada Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa): Aku tidak punya keturunan. Lalu beliau berkata: “Beristighfarlah (100 kali) waktu dini hari, jika kamu lupa hendak mengqadha’nya (menggantinya di waktu berikutnya).” (Al-Wasail 15: 108).

Al-Abrasy Al-Kulaini mengadu kepada Imam Muhammad Al-Baqir (sa) bahwa ia tidak punya keturunan. Lalu beliau berkata: “Beristighfarlah kepada Allah setiap hari dan setiap malam seratus kali, karena sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, memperbanyak harta dan anak-anakmu, menjadikan untukmu kebun-kebun dan menjadikan untukmu sungai-sungai’.” (Nuh: 10-12). (Al-Wasail 15: 107)