Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad menekankan bahwa Revolusi Islam Iran telah berhasil merusak perimbangan sistem arogan dunia. IRIB melaporkan, Ahmadinejad kemarin (Ahad 26/7) saat bertemu dengan duta besar Iran untuk Eropa menilai hancurnya dua kutub dunia adalah berkah dari revolusi Islam. Ditambahkannya, adi kuasa dunia di dekade 80-an memilih sistem dua kutub dunia sebagai solusi tepat untuk melanggengkan kekuasaan mereka di dunia. Mereka menganggap seluruh dunia tidak dapat mencapai kemajuan kecuali bergabung dengan sistem ini, namun revolusi Islam dengan slogan tidak Timur dan tidak Barat telah memberikan pilihan ketiga kepada umat manusia.Menurut Ahmadinejad, kekuatan arogan Barat dengan mengandalkan kebijakan unitelarismenya telah memaksakan mabisinya kepada negara lain, namun strategi ini gagal diterapkan di Iran, Afghanistan dan Irak. Ditegaskannya kebijakan unitelarisme telah mandul. Presiden Iran menambahkan, kekuatan arogan dunia tidak menghendaki bangsa lain berhasil mencapai kemajuan teknologi dan revolusi Islam kembali berhasil menghancurkan monopoli teknologi ini.Sistem demokrasi liberal bertumpu pada uang, partai dan media. Ahmadinejad menandaskan dalam sistem seperti ini warga yang tidak tergabung dalam sebuah partai tidak memiliki pilihan dan jika tiga unsur tersebut dihilangkan dari demokrasi liberal maka tidak akan tersisa apapun dalam sistem ini. Ia menegaskan ketiga sistem ini telah terbukti kalah dalam pilpres terbaru di Iran. Dikatakannya, Barat telah mengucurkan dana besar untuk mempengaruhui pilpres di Iran melalui propaganda media, namun hasil pemilu presiden di Iran malah membuat sistem pemerintahan mereka dipertanyakan. (Irib)Wassalam, Ama Salman